Swipe up untuk membaca artikel

Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa

Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa

Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa
Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa

Babinsa Koramil 20 Cawas Serda Sriyana Menghadiri Rembug Stunting bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa  Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun 2019Senin ( 14/10/2019)

 

Sugeng Tim Pelaksana Inovasi Desa dari Kecamatan Cawas bersama Aparat terkait menggelar rapat tindak lanjut (RTL) Stunting yang membahas soal penurunan stunting atau masalah kekurangan gizi yang menyebabkan anak gagal tumbuh

Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa 


Sejumlah Desa di wilayah Kecamatan Cawas melaksanakan rembug Stunting (perkembangan balita yang tidak sebanding dengan berat badan) yang di hadiri oleh Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa Kecamatan Cawas Bapak Sugeng beserta anggotanya, Pendamping Desa Mlese, Ketua BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa, Ibu Ibu Kader Kesehatan Desa Mlese dan Undangan Lainya.

 

" Stunting atau gagal tumbuh adalah ancaman utama kualitas manusia di Indonesia. Anak stunting tidak hanya secara fisik tidak tumbuh di usianya tapi juga mempengaruhi perkembangan otak, mempengaruhi produktivitas, daya serap dan kreativitas di usia produktif, " tutur Babinsa Serda Sriyana.

Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa
Babinsa Cawas Hadiri Rembug Stunting Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa

Sebab itu, Babinsa Serda Sriyana mengatakan penurunan angka stunting di wilayah Desa Mlese harus melibatkan seluruh elemen termasuk TNI. Salah satu kegiatan Koramil 20 Cawas akan mengajak dan memicu kepada masyarakat wilayah Desa Mlese untuk memiliki sanitasi/ jamban keluarga, sedangkan Program yang sudah di laksanakan oleh kami adalah Program Karya Bakti Jambanisasi agar lingkungan sehat, anak-anak dapat tumbuh kembang dengan baik," Tutur Serda Sriyana

 

Pada kesempatan Sugeng menjelaskan bahwa seluruh elemen masyarakat harus dilibatkan. Ibu PKK diaktifkan kembali secara maksimal, fungsi Posyandu, edukasi ASI yang terintegrasi, intervensi pola makan serta sanitasi yang baik.

 

Selain itu, Sugeng mengatakan Puskesmas telah berupaya untuk menurunkan stunting melalui pemberian makanan bergizi berupa biskuit dan kebutuhan pokok lainnya. Namun hal tersebut akan ditingkatkan agar target penurunan stunting tercapai. *


berita tni