Swipe up untuk membaca artikel

Danramil Wonosari Ikut Sukseskan Sosialisasi Sanitasi Dan ODF


Kapten Inf Srimin Danramil 22 Wonosari dan sertu wariso Babinsa desa boto Koramil 22 wonosari Kodim 0723 klaten   menghadiri undangan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) dan ODF yang dilaksanakan di balai desa Boto kecamatan Wonosari kabupaten Klaten.(08/05/19)

Kepala dinas kecamatan Kesehatan Wonosari menjelaskan Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam penataan kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, Salah satunya adalah sanitasi total yang merupakan upaya bersama seluruh warga masyarakat.

Lebih jauh, ia menjelaskan, bahwa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Ada lima pilar dalam program STBM yang di sosialisasikan yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Target pencapaiannya adalah Open Defecation Free ( ODF ), yakni kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.

"Program sanitasi berbasis Masyarakat ini merupakan program Nasional yang ditargetkan untuk Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2019 seluruh Indonesia sudah Stop Buang Air Besar Sembarangan" jelas Kepala Dinas Kesehatan Kecamatan Wonosari.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa di Dinas Kesehatan Kecamatan Wonosari  untuk tahun ini ditargetkan  di kecamatan Wonosari yang di deklarasikan stop buang air besar sembarangan.

Sementara itu Danramil juga menjelaskan bahwa kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam penataan kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, dimulai dengan usaha prepentif secara individu, kelompok dan menyeluruh. Salah satunya adalah sanitasi total yang merupakan upaya bersama seluruh warga masyarakat, dengan kader sebagai penggerak utama dan pertama.

Lebih lanjut Danramil 22 Wonosari mengatakan bahwa kader merupakan bagian dari masyarakat, yang bekerja dari, oleh dan untuk masyarakat, maka semestinya kader posyandu harus tahu lebih dahulu tentang program kesehatan, termasuk STBM. Selain itu, kader harus menjadi contoh teladan bagi masyarakatnya dalam praktik penerapan kesehatan sehari-hari.(Rkp)
berita tni